تخطي إلى التنقل تخطي إلى التنقل تخطي إلى نموذج البحث تخطي إلى نموذج تسجيل الدخول تخطى إلى المحتوى الرئيسي تخطي إلى خيارات إمكانية الوصول تخطي إلى التذييل
تخطي خيارات إمكانية الوصول
حجم الخط
ارتفاع خط
تباعد النص

المشاركات المكتوبة بواسطة Chadwick Goris

file 0
file 0

Dana Kampung Dorong Ketahanan Pangan Nasional, Ini Penegasan Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar

Palembang - Menteri Kampung, Pembangunan Wilayah Ketinggal, serta Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar, menyatakan lagi utamanya Dana Kampung dalam memperkokoh ketahanan pangan nasional. Ini dia berikan dalam Seminar Dusun Keterkaitan Pergerakan Sumsel Berdikari Pangan (GSMP) yang diselenggarakan di Palembang.

Dalam penjelasannya, pria yang dekat dipanggil Gus Halim ini menyorot jika Dana Dusun yaitu instrument penting buat mengusung kesejahteraan warga, terpenting lewat program ketahanan pangan. Ini udah dirapikan dalam Ketetapan Presiden Nomor 104 Tahun 2021 terkait Detil APBN Tahun Biaya 2022, yang mensyaratkan 20 prosen dari Dana Kampung didistribusikan guna Program Ketahanan Pangan dan Hewani.

20 Prosen Dana Dusun buat Ketahanan Pangan

Menurut Gus Halim, pemerintahan udah memastikan jika 20 prosen Dana Kampung wajib didistribusikan buat memberi dukungan ketahanan pangan. Aturan ini diperuntukkan supaya desa-desa di Indonesia sanggup berperan dengan langsung dalam mengawasi terdapatnya serta akses pangan penduduk, khususnya di tengah-tengah teror kritis global serta kendala stunting.

"Sejumlah 20 % batas Dana Kampung harus dipakai guna ketahanan pangan," berani Gus Halim.

Disamping itu, kebijaksanaan berkaitan Kontribusi Langsung Tunai (BLT) pun dirapikan optimal peruntukan 20 prosen. Pemastian ini ditata dalam Permendes No. 8 Tahun 2022 yang menerangkan fokus pemanfaatan Dana Dusun.

Gus Halim menambah, kata "optimal" dalam peruntukan BLT punya kandungan arti jika sesuatu dusun telah tak kembali punya penduduk miskin yang masih belum dapat dijangkau bansos, karenanya kampung itu diijinkan tidak untuk mendistribusikan dana guna BLT.

"Kalaupun di kampung tak ada lagi penduduk miskin yang tidak memperoleh kontribusi, karena itu peruntukan BLT dapat dihilangkan," terangnya.

Dusun sebagai Pilar Pemerintah serta Pembangunan

Gus Halim memperjelas peranan taktis kampung dalam susunan pemerintah nasional. Sekarang ini, Indonesia miliki 74.961 dusun, serta secara kewilayahan, 91 prosen area pemerintah ada pada tingkat kampung. Ini memperlihatkan jika dusun bukan semata-mata materi administratif, akan tetapi dasar dari mekanisme pemerintah negara.

"Dari segi kewilayahan, 91 prosen area pemerintah ada di dusun," bebernya.

Dari segi kependudukan, Gus Halim menyebutkan kalau 71 prosen dari keseluruhan 270 juta warga Indonesia bertempat di kampung. Oleh karenanya, membuat dusun bermakna membuat sejumlah besar sumber daya manusia nasional.

Mengakhiri 84 % Kasus Nasional

Gus Halim menyebutkan seandainya desa-desa diurus baik dan arah pembangunannya sesuai keperluan penduduk, jadi Indonesia sudah mengakhiri 84 prosen kasus pembangunan nasional.

"Bila kita dapat mengatasi 74.961 dusun secara baik, karenanya kita merampungkan 84 prosen persoalan pembangunan nasional," pungkasnya.

Pengakuan ini tak bebas dari peranan Sustainable Development Goals (SDGs) Dusun yang udah dirumuskan sebagai peta jalan pembangunan berkesinambungan pada tingkat kampung. SDGs Kampung menjadi rujukan penting dalam menandai masalah, memastikan jalan keluar, dan memonitor perolehan pembangunan pada tingkat akar rumput.

SDGs Kampung Berperan di Perolehan Global

Menariknya, Gus Halim mengatakan kalau SDGs Dusun berperan besar pada perolehan SDGs global. Berdasar pada studi, 84 prosen tanda dalam SDGs global bisa terjawab lewat teraihnya SDGs pada tingkat dusun.

"SDGs Dusun bakal memberinya peran kepada perolehan SDGs global buat Indonesia senilai 84 %," kata Gus Halim.

Lewat kata lain, pembangunan kampung yang inklusif, berkepanjangan, serta terukur bakal langsung menguatkan posisi Indonesia dalam perolehan jadwal global 2030.

Paduan Jadi Kunci: Tak Dapat Cuman Memercayakan Kampung

Tetapi, Gus Halim memperjelas kalau kampung tak dapat bekerja sendiri dalam mengentaskan kemiskinan dan menguatkan ketahanan pangan. Dibutuhkan kerjasama dari bermacam faksi, baik pada tingkat lokal atau nasional.

"Mustahil dijalankan oleh dusun sendiri, akan tetapi harus dikerjakan berbentuk sinergi. Kombinasi itu harus ada di tingkat kampung juga supra dusun," ungkapnya.

Kerjasama itu bukan cuma sertakan pemerintahan pusat serta wilayah, dan juga andil aktif dari faksi swasta, komune, akademiki, https://geodesa.id serta instansi sosial yang lain. Dengan cara pendekatan bergotong-royong serta kolaborasi pintasi bidang, karena itu dusun bakal dapat menjadi lokomotif penting pembangunan nasional.

Dusun Kuat, Indonesia Luar biasa

Semangat buat membuat kampung bukan cuma sekedar slogan, akan tetapi cara riil ke arah Indonesia lebih adil dan sejahtera. Lewat pengoptimalan Dana Dusun, pendayagunaan SDGs Dusun, dan kombinasi pintasi divisi, karena itu dambaan besar buat kurangi kemiskinan, memperkokoh ketahanan pangan, dan menambah kualitas hidup orang dusun bukan soal yang tidak mungkin.

Di depan, dusun diharap jadi kunci pembangunan terus-terusan yang bukan cuma mengarah di perubahan ekonomi, tapi juga pada pembangunan sosial dan lingkungan.

Apa yang diungkapkan oleh Gus Halim jadi refleksi penting kalau pembangunan dusun ialah kunci pembangunan nasional. Dengan jatah besar area dan masyarakat ada dalam dusun, karenanya perhatian kepada pembangunan perdesaan akan tentukan arah dan kwalitas pembangunan Indonesia keseluruhannya.

Dengan bantuan bujet yang pas arah, kebijaksanaan yang memihak pada warga kecil, serta kombinasi seluruh pihak, dusun bukanlah dilihat jadi "lokasi ketinggal", namun pilar khusus perkembangan bangsa.

Untuk informasi lebih komplet sekitar pembangunan kampung dan data lokasi di semuanya Indonesia, singgahi Geodesa.id saat ini pun!Geodetic GNSS RTK receiver GM PRO 2


  
Scroll to top